DELINEASI CEKUNGAN SEDIMEN DAN INTERPRETASI GEOLOGI BAWAH PERMUKAAN CEKUNGAN TANIMBAR BERDASARKAN ANALISIS DATA GAYABERAT

Authors

  • Imam Setiadi Pusat Survei Geologi
  • Arenda Reza Riyanda Jurusan Teknik Geofisika, Fakultas Teknik, Universitas Lampung

DOI:

https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v17i3.14

Abstract

Produksi migas Indonesia semakin menurun secara bertahap, untuk kembali meningkatkan produksi migas diperlukan pencarian cadangan-cadangan  baru dengan cara melakukan penelitian pada cekungan-cekungan sedimen frontier. Salah satu metoda geofisika yang dapat digunakan untuk mendelineasi cekungan sedimen adalah metoda gayaberat. Metode gayaberat mengukur variasi percepatan gravitasi yang disebabkan karena perbedaan densitas antar batuan bawah permukaan. Penelitian gayaberat dilakukan di daerah Kepulauan Tanimbar dengan tujuan untuk mengetahui Anomali Bouguer, pola sub-cekungan, pola tinggian, struktur geologi bawah permukaan daerah penelitian melalui pemodelan 2,5D  dan inversi 3D. Pengolahan data yang dilakukan dalam penelitian meliputi : analisis spektral, analisis SVD, pemodelan 2,5D dan pemodelan inversi 3D untuk mengetahui struktur bawah permukaan daerah penelitian dan model/pola sub-cekungan Tanimbar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Daerah penelitian memiliki rentang anomali Bouguer antara -46,4 mGal hingga 9,6 mGal dengan anomali rendah pada bagian tengah, anomali sedang pada bagian tepi Pulau Yamdena, sedangkan anomali tinggi pada bagian tenggara dan barat laut daerah penelitian. (2) Jumlah sub-cekungan sedimen yang dapat diinterpretasi adalah sebanyak 6 sub-cekungan. (3) Pola tinggian (basement high)  mempunyai arah relatif timur laut-barat daya. (4) Hasil pemodelan bawah permukaan 2,5D menunjukan, a) batuan pengisi dari setiap sub-cekungan adalah batuan sedimen Tersier, yaitu Anggota Napal Formasi Batimafudi (Tmbm) nilai densitas 2,38 gr/cc, Formasi Batimafudi (Tmb) dengan densitas 2,37 gr/cc, Formasi Tangustabun (Tpt) dengan densitas 2,42 gr/cc dan batuan yang mengalasi sub-cekungan adalah batuan pra-tersier yakni batubasalt dengan densitas 2,7 gr/cc dari Kompleks Molu (M), b) Analisis SVD  menunjukkan letak patahan pada model 2,5D relatif sama dengan grafik SVD yang diperoleh dari peta anomali SVD.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Audley-Charles, M.G., Carter, D.J. and Barber, A.J., 1974, Stratigraphic basis for the interpretations of the Outer Banda Arc, Eastern Indonesia, Proc. Indon. Petrol. Assoc., 3rd Ann. Conv., Jakarta, pp. 25-44.

Badan Geologi, 2009, Peta Cekungan Sedimen Indonesia berdasarkan data Gayaberat dan Geologi.

Blakely, R. J., 1996, Potential Theory in Gravity and Magnetic Applications, Cambridge University Press, Cambridge.

Cardwell, K.R. and Isacks, B.L., 1978, Geometry of subducted lithosphere beneath the Banda Sea in Eastern Indonesia from seismicity and fault plane solutions, J. Geophys. Res., 83. 2825-2838.

Charlton, T.R., 1991. Postcollision extension in arc–continent collision zones,

eastern Indonesia. Geology 19, 28–31.

Charlton, T.R. 2004. The petroleum potential of inversion anticlines in the Banda Arc. AAPG Bulletin 88, 565-586

de Smet, M.E.M., 1999. On The Origin of The Outer Banda Arc, Tectonics and Sedimentation of Indonesia, Proc. of the Geology of Indonesia Book 50th Ann. Mem. Sem. Authored by R.W. van Bemmmelen, ed.by H.Darman & F.H. Sidi, 81 pp.

Diyanti, A. 2014. Interpretasi Struktur Geologi Bawah Permukaan Daerah Leuwidamar Berdasarkan Analisis Spektral Data Gaya Berat. (Skripsi) Prodi Fisika FPMIPA Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Elkins, T.A. 1951. The Second Derivative Method of Gravity Interpretation. Geophysics, v.23, h.97-127.

Fitriana, I. 2011. Penentuan Struktur Bawah Permukaan Berdasarkan Analisa dan Pemodelan Data Gayaberat, Geophysics Program Study Departement of Physics, University of Indonesia

Genrich, J.F., Bock, Y., McCaffrey, R., Calais, E., Stevens, C.V., Subarya, C., 1996. Accretion of the southern Banda arc to the Australian plate margin determined by Global Positioning System measurements. Tectonics 15, 288–295.

Grandis, H. 2009. Pengantar Pemodelan Inversi Geofisika. Himpunan Ahli Geofisika Indonesia : Jakarta.

Hamilton, W., 1979, Tectonic of the Indonesia Region, U.S. Geol. Surv. Prof. Paper 1078, 345 hal.

Kadir, W. G. A., 2000, Eksplorasi Gaya Berat dan Magnetik, Departemen Teknik Geofisika, FIKTM, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

Kevin C.Hill, 2005, Tectonic s and Regional Structure of Seram and the Banda Arc, 30 th Annual Convention and Exhibition, Proceedings, Indonesian Petroleum Association, pp 559-578.

Sari, I.P. 2012. Study Komparasi Metode Filtering Untuk Pemisahan Regonal dan Residual Dari Data Anomali Bouger . (Skripsi) Prodi Fisika FPMIPA Universitas Indonesia, Depok.

Setiadi, I. 2010. Studi Cekungan Tanimbar Menggunakan Metoda Gayaberat. Laporan Penelitian Lapangan Pusat Survey Geologi, Bandung.

Setiadi, I., Setyanta, B. dan Widijono. B.S., 2010. Deliniasi Cekungan Sedimen Sumatera Selatan Berdaasaarkan Analisa Data Gayaberat. Geo-Sciences: JSDG Vol.20 No2.

Sukardi dan Sutrisno. 1989. Peta Geologi Lembar Kepulauan Tanimbar, Maluku, skala 1: 250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Talwani, M., Worzel, J.L. dan Landisman, M. 1969. Rapid Gravity Computations for Two-Dimensional Bodies with Aplication to the Mendocino Submaarine Fracture Zone. Journal of Geophysical Reasearch: Vol.64 No.1

Telford, W.M., Goldrat., L.P. dan Sheriff, R.P. 1976. Applied Geophysics 1nd ed. Cambridge University Pres, Cambridge.

Telford, W.M., Goldrat, L.P., dan Sheriff, R.P. 1990. Applied Geophysics 2nd ed. Cambridge University Pres, Cambridge.

Downloads

Published

2017-05-28