Geologi Gunung Padang dan Sekitarnya, Kabupaten Cianjur – Jawa Barat

Authors

  • Sutikno Bronto Pusat Survei Geologi
  • Billy B. Langi Universitas Trisakti

DOI:

https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v17i1.28

Abstract

Permasalahan arkeologi Gunung Padang mengemuka apakah sebagai punden berundak di atas batuan bentukan alam atau seluruhnya merupakan bangunan sebuah piramida buatan manusia. Untuk membantu menyelesaikan persoalan itu dilakukan penelitian geologi di daerah Gunung Padang dan sekitarnya. Berhubung daerah ini tersusun oleh batuan gunung api, maka metoda penelitian di dasarkan pada pemahaman geologi gunung api purba dan sejarah geologinya lebih memperhatikan perkembangan volkanisme setempat. Daerah Gunung Padang dan sekitarnya merupakan  perbukitan berketinggian 800 – 1200 m dml., terletak pada perpotongan sesar Cimandiri (WNW – ENE) dengan sesar Gede-Cikondang (NNW – SSE). Batuan penyusun dibagi menjadi enam satuan, yakni Breksi gunung api, Argilik-kuarsa-pirit,  Silisifikasi-urat kuarsa-limonitik, Intrusi andesit gunung Padang, Intrusi andesit pasir Pogor, dan aluvium. Satuan pertama merupakan batuan sisa kerucut komposit Gunung api purba Karyamukti. Kedua satuan batuan ubahan hidrotermal tersebar di dalam fasies pusat dan mewakili batuan terobosan dangkal tua. Satuan intrusi andesit Gunung Padang merupakan hasil erupsi termuda, membentuk leher gunung api yang ke permukaan menjadi sumbat/kubah lava berstruktur kekar kolom. Di sebelah utara Gunung api purba Karyamukti diterobos oleh andesit Pasir Pogor. Sebagai akibat proses geologi endogen dan eksogen sangat lama kekar kolom Gunung Padang semakin lama semakin renggang akhirnya batu kolom roboh berserakan. Oleh manusia masa lalu batu kolom itu kemudian ditata sebagai punden berundak untuk upacara pemujaan, yang sekarang dinamakan Situs Megalitik Gunung Padang.

 

Kata kunci: gunung padang, gunung api purba, karyamukti, kekar kolom

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bronto, S., 2003. Gunung api Tersier Jawa Barat : Identifikasi dan Implikasinya, Majalah Geologi Indonesia, 18 (2), 111-135.

Bronto, S., 2006. Fasies gunung api dan aplikasinya, Jurnal Geologi Indonesia, 2 (1), 59-71.

Bronto, S., 2013. Geologi Gunung Api Purba, Cetakan kedua, Badan Geologi, Kementerian ESDM, Bandung, 184.

Bronto, S., 2015. Longsoran Gunung Padang, Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral (in press).

Djubiantono, T., 1997. Analisis petrografi atas batuan beku dari Situs Megalitik Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Dalam Laporan Penelitian: Geologi Kuarter dan Prasejarah di Jawa Barat dan Kalimantan Barat, Bandung, Bag- Proyek Penelitian Purbakala Bandung, 1-22, tidak terbit.

Koesmono, M., Kusnama dan Suwarna, N., 1996. Peta Geologi Lembar Sindangbarang dan Bandarwaru, Jawa, skala 1 : 100.000, Puslitbang Geologi, Bandung.

Langi, B.B., 2012. Identifikasi Gunung Api Purba di Daerah Gunung Padang Desa Karyamukti Kecamatan Cempaka Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Skripsi S-1, Program Studi Teknik Geologi, FTKE, Universitas Trisakti, Jakarta, 75, (tidak terbit).

Macdonald, G.A., 1972. Volcanoes, Prentice-Hall, Englewood Cliffs, New Jersey, 510.

Soeria-Atmadja, R., Maury, R.C., Bellon, H., Pringgoprawiro, H., Polve, M. and Priadi, B., 1994. Tertiary magmatic belts in Java, Journal of SE Asian Earth Sciences, 12, 13-27.

Sujatmiko, 2003. Peta Geologi Lembar Cianjur, Jawa, skala 1 : 100.000, Cetakan ke 3, Puslitbang Geologi, Bandung.

Sutawidjaja, I.S., Prambada, O. dan Siregar, D.A., 2013. The August 2010 Phreatic Eruption of Mount Sinabung, North Sumatra, Indonesian Journal of Geology, 8 (1), 55-61.

Van Bemmelen, R.W., 1949. The Geology of Indonesia, Vol. IA, Martinus Nijhoff, the Hague, 732.

Yondri, L., 2012. Punden berundak Gunung Padang maha karya nenek moyang dan kandungannya akan nilai-nilai kearifan lingkungan di masa lalu di tatar Sunda, Laporan penelitian Balai Arkeologi, Bandung (tidak terbit).

Downloads

Published

2017-02-23