Tektonostratigrafi Cekungan Timor di Bagian Barat Pulau Timor

Authors

  • Syaiful Bachri Pusat Survei Geologi
  • Asep Kurnia Permana Pusat Survei Geologi

DOI:

https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v16i2.43

Abstract

Cekungan Timor terletak di bagian barat Pulau Timor, dan Pulau Timor sendiri secara keseluruhan tersusun oleh 3 (tiga) satuan tektonostratigrafi, yaitu satuan para-autokton, satuan alokton dan satuan autokton. Satuan para-autokton berasal dari Paparan Baratdaya Australia yang terpindah-tempatkan ke wilayah Timor bersama-sama (menumpang) di atas batuan alasnya. Sementara satuan alokton berasal dari Busur Banda pra-tumbukan yang tersesar-naikkan di atas satuan para-autokton. Adapun satuan batuan yang terendapkan tidak selaras di atas kedua satuan lainnya disebut satuan autokton yang terendapkan sebagian sin-orogenik sampai pada umumnya pasca orogenik. Satuan para-autokton berumur Perem sampai Jura Tengah, sementara satuan alokton berumur Jura Akhir sampai Pliosen. Di lain pihak, satuan autokton berumur Miosen Akhir sampai Plistosen Awal.


Kata Kunci - Cekungan Timor, Timor bagian barat, satuan para-autokton, alokton, autokton.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Audley-Charles, M.G. 1968. The Geology of Portugese Timor. Memoirs of the Geological Society of London No.4.

Bachri, S. 1994. Discussion on lithotectonic packages of the Dili Quadrangle (1:250,000), East Timor. Makalah dipresentasikan pada Seminar Hasil Penelitian / Pemetaan Geologi dan Geofisika 1993/1994, Puslitbang Geologi, Bandung.

Bachri, S. & Partoyo, E., 1995. Geology of the eastern part of Timor. Pertamina – Mobil Oil – GRDC East Indonesia Project, East Timor. Unpub report, 28 pp.

Bachri,S. & Situmorang, R.L., 1994. Peta Gelogi Lembar Dili, Timor Timur, skala 1:250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Barber, A.J., 1978. Structural interpretation of the island of Timor, Eastern Indonesia. SEAPEX Proc.4, Singapore 1977/1978:9-21.

Barber, A.J., Tjokrosapoetro, S. & Charlton, T.R., 1986. Mud volcanoes, shale diapers, wrench faults and mélanges in accretionary complexes, estern Indonesia. Bull. Am. Petrol. Geol. 70: 1729-1741.

Barkham, S.T., 1986. Preliminary report on fieldwork in Central West Timor . University of London, unpublished report no. 43.

Bird, P.R and Cook, S.E., 1991. Permo-Triassic Succession of the Kekneno Area, West Timor: Implication for Paleogeography and Basin Evolution. Journal of Southeast Asian Earth Sciences 6(3/4) : 359-371.

Brown, M. & Earle, M.M.,1983. Cordierite - bearing schist and gneisses from Timor, eastern Indonesia: P – T conditions of mrtamorphism and tectonic implications. J. Metamorph. Geol. 1: 183-203.

Charlton, T.R. 2001. The petroleum potential of West Timor. Proceedings of the Indonesian Petroleum Association 28, vol 1: 301-317.

Hamilton W., 1979, Tectonic of The Indonesian Region. Geol. Surv. Prof. Paper, 1078, U.S. Govt. Printing Office, 345 p.

Hasibuan, F., 1994. Globiella foordii (Etheridge) spesies brachiopoda Perem dari Formasi Maubisse, Timor Timur. Pros. Seminar Hasil Penelitian / Pemetaan Geologi dan Geofisika 1993/1994, Puslitbang Geologi, Bandung.

Permana, A.K., 2012. Laporan Akhir Pnelitian Stratigrafi Cekungan Timor. Pusat Survei Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumerdaya Mineral. Tidak terbit.

Rosidi H.M.D., Tjokrosapoetro S. Dan Gafoer S., 1979. Peta Geologi Lembar Atambua-Timor, skala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Suwitodirdjo K. dan Tjokrosapoetro S., 1979. Peta Geologi Lembar Kupang-Atambua, Timor, skala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung

Harris, R. A. 1991. Temporal distribution of strain in the active Banda orogen: a reconciliation of rival Hypotheses. Journal of Southeast Asian Earth Sciences, 6: 373-386.

Sawyer, R.K., Sani, K., Brown, S., 1993. Stratigraphy and Sedimentology of West Timor, Indonesia. Proccedings of the Indonesian Association 22: 1-20.

Sopaheluwakan, J., 1991. The Mutis metamorphic complex of Timor; a new view on the origin and its regional consequences. Proc. 20th Ann. Conv. Indon. Assoc. Geol. (IAGI): 301-315.

Downloads

Published

2017-01-25