Dinamika Dan Evolusi Cekungan Ketungau Kalimantan Barat Berdasarkan Metode Gayaberat

Authors

  • Saultan Panjaitan Pusat Survei Geologi

DOI:

https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v16i2.45

Abstract

Di Cekungan Ketungau telah ditemukan rembesan migas di Sungai Sinaning, di hilir Sungai Puturau dan Sungai Ara. Sampai sekarang migas belum ditemukan didaerah ini sehingga dilakukan penelitian gayaberat untuk melokalisir struktur perangkap antiklin yang terkait dengan waduk migas. Hasil penelitian gayaberat anomali Bouguer dapat dibagi kedalam dua (2) kelompok yaitu: Kelompok anomali gayaberat 16 mGal hingga 58 mGal dibentuk oleh tinggian Semitau dan kelompok anomali gayaberat 8 mGal hingga 16 mGal adalah cekungan batuan sedimen. Pada anomali sisa lebar cekungan ± 35 km, panjang ± 60 km dan ketebalan ± 5000 m arah barat-timur. Cekungan Ketungau dikontrol oleh sesar naik dan sesar normal membentuk amblesan, sehingga sulit terbentuk antiklin lokal sebagai perangkap migas didalam cekungan itu sendiri. Struktur yang terbentuk terdiri dari sesar naik, sesar normal arah barat-timur dan sesar geser arah utara-selatan memotong sesar naik. Cekungan Ketungau terbentuk pada busur muka saat Kalimantan berrotasi mengiri sejak Oligosen-Miosen sebesar 60º pada deformasi fase ketiga. Batuan alas diduga ofiolit atau sedimen samudera dengan rapat massa 3.1 gr/cm³ yang mengalami pematahan bongkah.


Kata kunci - Gayaberat, cekungan, gas, anomali sisa, rapat massa, sesar, antiklin, sinklin, batuan alas, rotasi, deformasi, paleomagnetik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Heryanto, R., Harahap, B,H., Sanyoto, P., William, PR., dan Pieters, P E., 1993. Peta Geologi Lembar Sintang Skala 1 : 250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung.

Iwan, G.S., 2010. Struktur Geologi Dinamika dan Evolusi Cekungan Ketungau Sintang, Kalimantan Barat. Pusat Survei Geologi Bandung.

Lauti, D.S., 2010. Stratigrafi dan Sedimentologi Dinamika dan Evolusi Cekungan Ketungau, Sintang Kalimantan Barat, Pusat Survei Geologi Bandung.

Sunata, W., dan Wahyono, H. 1987. Paleomagnetism Along Transec VII (Jawa Kalimantan Transect). Preliminary Report of The Jawa-Kalimantan Transect. Geological Research and Development Centre, Chapter VI:73-88.

Sutjipto, R.H., 1991. Sedimentology of the Melawi and Ketungau Basins, West Kalimantan, Indonesia. Phd Thesis, University of Wollongong, Australia.

Wain,T., Berod,B., 1989. The Tectonic Framework and Paleogeographic Evolution of the Upper Kutei Basin . Indonesian Petroleum Association, Proceedings of the 18 th Annual Convention , 18:55-78.

Downloads

Published

2015-05-27