Delineasi Sub-Cekungan Sedimen di Pulau Misool dan Sekitarnya Berdasarkan Analisis Data Gaya Berat
DOI:
https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v21i3.501Abstract
Konfigurasi batuan alas di bagian utara Pulau Misool belum memberikan informasi adanya pola struktur geologi seperti yang berkembang di bagian selatan. Dengan demikian diperlukan adanya kajian yang bisa memperkirakan keberadaan struktur geologi yang diduga berkembang ke arah utara. Data gaya berat yang telah diperoleh di P. Misool diharapkan dapat memberikan informasi terkait keberadaan pola struktur geologi.Berdasarkan anomali gaya berat diperoleh adanya nilai tinggi di bagian selatan dan membentuk punggungan anomali berkorelasi terhadap jalur antiklin Missol-Onin. Anomali bernilai rendah membentuk cekungan anomali di bagian utara P. Misool dan merupakan bagian Cekungan Salawati. P. Missol di bagian utara ditempati oleh batuan Kuarter yang menutupi struktur geologi. Nilai anomali gaya berat berkisar antara 50 sampai 105,5 mGal membentuk zona punggungan dan rendah anomali. Analisis dengan metode SVD digunakan untuk mempertegas zona depocenter yang telah diperoleh. Model geologi berdasarkan penampang anomali gaya berat diperoleh tiga nilai rapat massa yang mendeskripsikan tiga lapisan batuan sedimen yang berbeda.
Katakunci: Pulau Misool, SVD, sub-cekungan, anomali, gaya berat.
Downloads
References
Adhitama, R., Hall, R., and White, L.T., 2017. Extension in the Kumawa Block, West Papua, Indonesia. Proceedings Indonesian Petroleum Association, Jakarta. Forty-First Annual Convention & Exhibition.
Darman, H. dan Reemst, P., 2012. Seismic Expression of Geological Features in Seram Sea : Seram Trough, Missol-Onin Ridge and Sedimentary Basins. Berita Sedimentologi, 23.
Handyarso, A. dan Padmawidjaja, T., 2017. Struktur Geologi Bawah Permukaan Cekungan Bintuni Berdasarkan Analisis Data Gaya Berat, Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 18(2): 53-65.
Padmawidjaja, T., 2019. Konfigurasi Cekungan Tomori Berdasarkan Data Gaya Berat. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 2(2): 53-65.
Pairault, A.A., Hall, R., and Elders, C.F., 2003. Structural Styles and Tectonic Evolution of the Seram Trough, Indonesia. Marine and Petroleum Geology, 20: 114-1160.
Pertiwi, S., Sampurno, J., Ivansyah, O., dan Firdaus, Y., 2018. Indentifikasi Sesar di Perairan Misool, Papua Barat Berdasarkan Penampang Seismik Refleksi 2D. Jurnal Fisika FLUX, 15(1). Via http://ppjp.unlam.ac.id/journal/index.php.
Rusmana, E., Hartono, U., dan Piagran, C.J., 1989. Peta Geologi Lembar Misool, Irian Jaya Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Bandung.
Satyana, A.H. dan Herawati, N., 2011. Sorong Fault Tectonism and Detachment of Salawati Island: Implication for Petroleum Generation and Migration in Salawati Basin, Bird's Head of Papua. Proceedings, Indonesian Petroleum Association Thirty-Fifth Annual Convention & Exhibition.
Setiadi, I. dan Riyadi, A.R., 2016. Deliniasi Cekungan Sedimen dan Interpretasi Geologi Bawah Permukaan Cekungan Tanimbar Berdasarkan Analisis Data Gaya Berat, Jurnal Geologi dan Sumber Mineral, 17(3): 153-169.
Simbolon, R., Martodjoyo, S., and Gunawan, R., 1984. Geologi and Hydrocarbon Prospects of the Pre-Tertiary System of Misool Area. Procedings Indonesian Petroleum.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral (JGSM.Geologi) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-NC or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)