Studi Magnetotelurik (MT) untuk Mendelineasi Potensi Regional Gas Serpih Bawah Permukaan Berdasarkan Properti Tahanan Jenis di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur

Authors

  • Hidayat Hidayat Pusat Survei Geologi
  • JB Januar H. Setiawan
  • Adrian Ibrahim
  • Marjiyono Marjiyono
  • G.M Lucki Junursyah

DOI:

https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v22i2.571

Abstract

Telah dilakukan penelitian menggunakan metode magnetotelurik (MT) pada 40 titik lokasi pengukuran di sekitar Cekungan Kutai, Kalimantan Timur. Studi ini bermaksud untuk mengkarakterisasi keberadaan batuan induk untuk potensi gas serpih berdasarkan nilai tahanan jenis. Guna memperoleh gambaran kondisi geologi bawah permukaan yang baik, pengolahan data secara objektif dilakukan agar memperoleh kualitas data MT terbaik. Beberapa teknik pengolahan data seperti robust processing dan seleksi cross power (XPR) diaplikasikan untuk memisahkan komponen data dari gangguan sehingga memperoleh gambaran bawah permukaan yang dapat dipercaya dari kedalaman yang relatif dangkal hingga sangat dalam melalui tahap pemodelan inversi 2-D. Model inversi terdiri dari 3 penampang vertikal, yaitu penampang A-B, C-D dan E-F dengan arah relatif barat – timur yang memotong Antiklinorium Samarinda dengan panjang lintasan berturut-turut ±50 km, ±48 km dan ±32 km. Berdasarkan ketiga penampang vertikal tersebut, informasi sebaran anomali tahanan jenis rendah regional berhasil dipetakan yang selanjutnya ditafsirkan sebagai respon keberadaan batuan induk gas serpih di bawah permukaan. Pada penampang A-B, bagian atas lapisan konduktif ini diperoleh pada kedalaman yang bervariasi pada rentang kedalaman 1000-5000 m di bawah permukaan. Sementara itu, lapisan konduktif pada penampang C-D diperoleh pada kedalaman yang bervariasi dengan rentang 1500-7000 m di bawah permukaan, sedangkan anomali serupa pada penampang E-F diperoleh pada sekitar kedalaman 2000-3000 m. Variasi kedalaman lapisan konduktif ini ditafsirkan akibat adanya struktur geologi berupa patahan dan lipatan di sepanjang ketiga penampang vertikal yang tercermin dari adanya Antiklinorium Samarinda di permukaan.


Katakunci: Cekungan Kutai, gas serpih, magnetotelurik, tahanan jenis.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adão, F.J.S.F., Ritter, O., and Spangenberg, E. 2015. The Electrical Resistivity of the Posidonia Black Shale: From Magnetotelluric Exploration to Rock Samples. Doctoral dissertation, Freie Universität Berlin.

Allen, G.P. and Chambers, J.L. 1998. Regional Geology and Stratigraphy of the Kutei Basin.

Branch, T., Ritter, O., Weckmann, U., Sachsenhofer, R. and Schilling, F. 2007. The Whitehill Formation: A High Conductivity Marker in the Karoo Basin. South Africa J. Geol., 110: 465–476.

Constable, S.C., Parker, R.L., and Constable, C.G. 1987. Occam's Inversion: A Practical Algorithm for Generating Smooth Models from Electromagnetic Sounding Data. Geophysics, 52(3): 289-300.

Fontes, S.L., Harinayarana, T., Dawes, G.J.K., and Hutton,V.R.S., 2002. Processing of Noisy Magnetotelluric Data using Digital Filters and Additional Data Selection Criteria. Physics of the Earth and Planetary Interiors, 52: 30–40.

Gaucher, E. 1983. Estimation of Sulfide Content of a Potential Orebody from Surface Observations and Iits Role in Optimising Explorations Programmes. A. A. Fitch (ed.), Developments in Geophysical Exploration Methods, 4.

Geophysics, P., 2005. Data Processing User Guide. Phoenix Geophysics, Canada: 194h.

Jödicke, H., 1992. Water and Graphite in the Earth's Crust: An Approach to Interpretation of Conductivity Model. Surv. Geophys.,13: 381-407.

Korja, T. and Koivukoski, 1990. Magnetotelluric Soundings along the SVEKA Profile in the Central Fennoscandian (Baltic) Shield, Finland. (Report n°17).

Loukola-Ruskeeniemi, K. 1989. Early Proterozoic Metamorphosed Black Shales in the Kainuu Schist Belt and in the Outokumpu Region. Geological Survey of Finland Special Paper, 10: 103-106.

Mora, S., Gardini, M., Kusumanegara, Y. and Wiweko, A., 2001. Modern, Ancient Deltaic Deposits and Petroleum System of Mahakam Area. Total E&P Indonesie dalam Indonesian Petroleum Association 2000 Field Trip Guide Book

Moss, S.J. and Chambers, J.L. 2000. Depositional Modeling and Facies Architecture of Rift and Inversion Episodes in the Kutai Basin, Kalimantan, Indonesia. 27th Annual Convention Proceedings, Indonesian Petroleum Association (abstract).

Rodi, W. and Mackie, R.L., 2001. Nonlinear Conjugate Gradients Algorithm for 2-D Magnetotelluric Inversion. Geophysics, 66: 174–187.

Supriatna, S. dan Rustandi, 1995. Peta Geologi Lembar Samarinda, skala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Tyson, R.V. 1987. The Genesis and Palynofacies Characteristics of Marine Petroleum Source Rocks. Geological Society, London, Special Publications, 26(1): 47-67.

Weckmann, U., Jung, A., Branch, T., and Ritter, O., 2007. Comparison of Electrical Conductivity Structures and 2D Magnetic Modelling along Two Profiles Crossing the Beattie Magnetic Anomaly. South African Journal of Geology, 110: 449–464.

Zajuli, M.H.H., and Wahyudiono, J., 2018. Rock-Eval Characteristic of Oligocene Fine-graine Sedimentary Rocks from Pamaluan Formation, Gunung Bayan Area, West Kutai Basin, East Kalimantan: Implication for Hydrocarbon Source Rock Potential. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 19(2): 73-82.

Downloads

Published

2021-06-25