Karakteristik Batuan Mesozoikum di Daerah Bengkayang : Berdasarkan Kandungan Unsur Anorganik

Authors

  • Fauzi Sukma Nur Hakim Universitas Jenderal Soedirman
  • Rachmad Setijadi

DOI:

https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v22i1.572

Abstract

Pengetahuan tentang kondisi geologi pada umur Mesozoikum mengalami perkembangan yang cukup lambat, karena keterbatasan data geologi yang cukup jarang tersingkap di lapangan. Daerah Bengkayang dan sekitarnya secara tektonik merupakan bagian dari Sundaland. Daerah ini dilalui oleh beberapa struktur geologi, menyebabkan batuan yang berumur Mesozoikum tersingkap ke permukaan. Data meassuring section pada lokasi penelitian menunjukkan adanya perubahan fluktuatif suplai sedimen yang ada di daerah penelitian, dari lingkungan transisi hingga ke laut. Hasil analisis XRF pada umur Trias akhir - Jura, ditemukan kelimpahan unsur Si dan Fe, baru kemudian diikuti dengan unsur Ca dan K, sedangkan pada umur Kapur terjadi penurunan sedikit unsur Si dan Fe,  untuk unsur Ca dan K masih relatif sama. Pada umur Kapur Akhir - Oligosen terjadi penurunan kelimpahan unsur Fe, namun terjadi penaikan kelimpahan unsur Si dan C, mengindikasikan suplai sedimen pada umur Trias - Jura berasal dari lingkungan transisi, sedangkan pada umur Kapur suplai sedimen semakin menuju ke arah laut.

Katakunci: Mesozoikum, XRF, Sundaland, Bengkayang.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim, 1997. Petroleum Geology of Indonesian Basins: Principles, Methods, and Applications. Pertamina BPPKA, Jakarta.

Croudace, I.W. and Rothwell, R.G., 2015. Micro-XRF Studies of Sediment Cores. Developments in Paleontology Research, 17. ISBN 978-94-017-9849-5.

Fuller, M., Ali, J.R., Moss, S.J., Frost, G.M., Ritcher, B., and Mahfi. A.,1999. Paleomagnetism of Borneo. Journal of Asian Earth Science, 17: 3-24.

Hall, R., 1996. Recomtructing Cenozoic South-East Asia. In Hall, R. and Blundell, D. (Eds.). Tectonic Evolution of South East Asia. Geological Society Special Publication, 106: 153-184.

Hall, R. and Nichols, G., 2002. Cenozoic Sedimentation and Tectonics in Borneo: Climatic Influences on Orogenesis. In Jones, S.J. and Frostick, L. (Eds.). Sediment Flux to Basin: Causes, Controls an Consequences. Geological Society of London, Special Publication, 191: 5-22.

Hamilton, W., 1979. Tectonic Map of Indonesia. U.S. Geological Survey Profesional Paper 1078, 345p.

Rusmana, .E. Sutrisno, Langford, R.P. and de Keysr, F., 1989. Geological Data Record Lembar Sambas-Siluas, Kalimantan, Skala 1 : 250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Suwarna, N., Sutrisno, de Keysr, F. and Langford, R.P., 1989. Geological Data Record Lembar Singkawang, Kalimantan, Skala 1 : 250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Supriatna, S., Margono, U., Sutrisno, Pieters, P.E and Langford, R.P., 1989. Geological Data Record Lembar Sanggau, Kalimantan, Skala 1 : 250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Xie, G., Shen, Y., Liu, S., and Hao, W., 2018. Trace and Rare Earth Element (REE) Characteristics of Mudstones from Eocene Pinghu Formation and Oligocene Huagang Formation in Xihu Sag, East China Sea. Marine and Petroleum Geology, 92, 20-36.

Xie, Q., Cai, Y., Dong, Y., and Zhai, M., Li, D.P., 2019. Geochemical Characteristics of the Permian Marine Mudstone and Constraints on Its Provenance and Paleoenvironment in the Fenghai Area, Fujian Province. Petroleum Science, 16, 527-540.

Downloads

Published

2021-04-19