Lingkungan Pengendapan Formasi Tanjung di Lintasan Gunungbatu, Binuang, Kalimantan Selatan
DOI:
https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v22i3.583Abstract
Pengkajian aspek lingkungan pengendapan terhadap batuan sedimen klastika penyusun Formasi Tanjung di Gunungbatu menarik karena batuan tersingkap baik di lokasi ini. Batuan ini tersingkap di tebing dan selokan jalan, perlapisan batuan miring sedang hingga curam ke arah barat-baratlaut, tebal lapisan terukur mencapai 160 m. Batuan yang dijumpai di lintasan ini secara umum berupa batupasir yang berselingan dengan batulempung, dan sisipan batubara. Batuan pada awalnya merupakan hasil endapan sungai, khususnya wilayah limpasan. Lingkungan pengendapan berkembang menjadi wilayah limpah banjir, khususnya di cekungan banjir yang sering terganggu akibat banjir. Selanjutnya, lingkungan pengendapan batuan lebih menuju ke laut, meskipun masih berada di lingkungan fluvial hingga daerah rawa pada dataran delta, dengan pengaruh laut. Batuan sumber formasi ini terangkut dan terendapkan di cekungan pengendapan di bagian timur-tenggara.Katakunci: Formasi Tanjung, klastika, limpah banjir, rawa, sedimentologi.
Downloads
References
Boggs, S.Jr., 1995. Principles of Sedimentology and Stratigraphy. Prentice Hall, New Jersey: 774 p.
Dirk, M.H.J. dan Amiruddin., 2009. Batuan Granitoid. Dalam: Hartono, Sukamto, Surono dan Panggabean (Ed.). Evolusi magmatik Kalimantan Selatan. Publikasi Khusus Pusat Survei Geologi 23: 37-51.
Doust, H. and Noble, R.A., 2008. Petroleum System of Indonesia. Marine and Petroleum Geology, 25: 103-129.
Evans, J.E., 2016. Fluvial Environments. In book: Encyclopedia of Engineering Geology, pp.1-7. Springer International Publishing, DOI:10.1007/978-3-319-12127-7_129-1
Heryanto, R., 2014. Batubara Formasi Tanjung Sebagai Batuan Sumber Hidrokarbon di Cekungan Barito. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 15(3): 105-115.
Heryanto, R., 2010. Geologi Cekungan Barito, Kalimantan. Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Bandung. 139 h.
Heryanto, R., 2009. Karakteristik dan Lingkungan Pengendapan Batubara Formasi Tanjung di Daerah Binuang dan Sekitarnya, Kalimantan Selatan. Jurnal Geologi Indonesia, 4: 239-252.
Heryanto, R. and Margono, U., 2008. The Provenance and Diagenesis of Sandstones of the Eocene Tanjung Formation in the Kualakurun Area, Central Kalimantan. Geological Resources Journal, 18(5): 291-298.
Heryanto, R., Sutrisno, Sukardi, dan Agustiyanto, D.A., 1998. Peta Geologi Lembar Belimbing, Kalimantan, Skala 1:100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.
Kusumah, K.D., Jamal, dan Maryanto, S., 2016. Peta Geologi Lembar Binuang(1712-62) Kalimantan Skala 1:50.000. Pusat Survei Geologi Bandung.
Margono, U., 2012. Penyusunan Stratigrafi di Daerah Binuang dan sekitarnya, Kalimantan Selatan. Laporan Teknis Intern, Pusat Survei Geologi Bandung (tidak dipublikasikan).
Margono, U., Sutrisno, dan Susanto, E., 1997. Peta Geologi Lembar Kandangan, Kalimantan Selatan Skala 1:100.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung.
Maryanto, S., Jamal, dan Kusumah, K.D, 2014. Mikrofasies Batugamping Formasi Batununggal di Daerah Binuang, Kalimantan Selatan. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 15: 195-204.
Miall, A.D., 1992. Alluvial Deposits, in Walker, R.G. and James, N.P. (eds.)., Facies Models, Response to Sea Level Change. Geol. Assoc. Canada, 119-142.
Posamentier, H.W. and Walker, R.G., 2006. Facies Models Revisited. SEPM Special Publication 84, Tulsa Oklahoma USA.
Setiawan, N.I., Osanai, Y., Nakano, N., Adachi, T., and Asy'ari, A., 2015. Metamorphic evolution of garnet-bearing epidote-barroisite schist from the Meratus complex in South Kalimantan, Indonesia. Indonesian Journal on Geoscience, 2: 139-156.
Sunarjanto, D. and Widjaja, S., 2013. Potential Development of Hydrocarbon in Basement Reservoir in Indonesia. Indonesian Journal of Geology, 8: 151-161.
Sutjipto, R.H., 2020. Karakteristik dan Lingkungan Pengendapan Batubara Formasi Tanjung di Daerah Batulicin, Kalimantan Selatan. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 21(3): 157-164.
Winantris, Hamdani, H., and Harlia, E., 2017. Paleoenvironment of Tanjung Formation Barito Basin, Central Kalimantan Based on Palynological Data. Journal of Geoscience, Engineering, Environment, and Technology, 02(02): 110-116.
Witts, D., Hall, R., Nicols,G., and Morley, R.J., 2012. A New Depositional and Provenance Model for the Tanjung Formation, Barito Basin, SE Kalimantan, Indonesia. Journal of Asian Earth Science, 56: 77-104.
Witts, D., 2013. Paleocurrents and Provenance: Uplift History of the Meratus Complex, SE Kalimantan. Indonesian Journal of Sedimentary Geology, 12(28): 25-30. ISBN:0853-9413.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish articles in Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral (JGSM.Geologi) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-NC or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)