Studi Hidrogeofisika Gunung Malabar Sebagai Gunung Tertinggi pada Sistem Hidrologi Cekungan Bandung

Authors

  • Asep Harja Padjadjaran University
  • Farham Rezqi Ma'arif M Padjadjaran University
  • Maryo Dwi Nanda Padjadjaran University
  • Davala Attirmizzy Duvanovsky Padjadjaran University
  • Zhilal Ikhwana Shafa

DOI:

https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v22i4.654

Abstract

Gunung Malabar merupakan gunung tertinggi pada gugus pegunungan yang mengitari Cekungan Bandung Purba. Kawasan ini tersusun oleh berbagai pegunungan kecil, yaitu Gunung Haruman, Gunung Puntang dan dataran tinggi Pangalengan. Vegetasi di kawasan Gunung Malabar masih cukup lebat dan kawasan ini juga sering mengalami hujan dengan intensitas yang tinggi. Kondisi tersebut menjadikan Gunung Malabar sebagai recharge area dan catchment area yang ideal dengan area cukup luas. Artikel ini mengulas hasil penelitian hidrologi menggunakan metode geofisika untuk mengkaji pengaruh kawasan Gunung Malabar terhadap sistem hidrologi Cekungan Bandung Purba. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Resistivitas-DC dan Very Low Frequency. Selain itu, pengukuran sifat fisik dan kimia air juga dilakukan untuk mendapatkan nilai kualitas baku mutu air permukaan berdasarkan parameter TDS, pH, dan EC. Pengukuran Resistivitas-DC dilakukan di dua wilayah yaitu di Lereng Utara Gunung Malabar, diperoleh rentang nilai resistivitas air tanah sekitar (1.4-70)Ωm, sedangkan di lereng barat Gunung Malabar, diperoleh rentang nilai resistivitas air tanah sekitar (20-150)Ωm. Kombinasi metode Resistivitas-DC dengan VLF di lereng barat Gunung Malabar menunjukkan bahwa recharge area dari sistem hidrologi di Gunung Malabar terbentuk pada zona lapisan dangkal (sekitar 15 m) dan menengah (sampai dengan 40 m). Selain itu, studi ini juga menunjukkan kualitas air tanah di kawasan Gunung Malabar. Hasil yang diperoleh dari pengukuran sifat fisik dan kimia air yaitu diperoleh rentang untuk parameter TDS dengan nilai (20-70) ppm, pH dengan rentang 6.20-8.48, dan EC dalam rentang (43-130)


KataKunci : Cekungan Bandung, Gunung Malabar, Resistivitas-DC, Very Low Frequency, sifat fisik dan kimia air.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arsyad, S., 2009. Konservasi Tanah dan Air. PT Penerbit IPB Press.

Astuti, A.D., 2014. Kualitas Air Irigasi Ditinjau dari Parameter DHL, TDS, pH pada Lahan Sawah Desa Bulumanis Kidul Kecamatan Margoyoso. J. Litbang Media Inf Penelitian, Pengemb dan IPTEK, 10(1):35–42.

Bayrak, M, İlkışık, O.M., 1995. Use of Electromagnetic VLF Method in Shallow Exploration in Turkey. Jeofizik., 9:143–8.

Bogie, I, Mackenzie, K.M., Mackenzie, 1998. The Application of a Volcanic Facies Model to an Andesitic Stratovolcano Hosted Geothermal System at Wayang Windu, Java, Indonesia. . 20 New Zeal Geotherm Work. October 1998:265–70.

Bronto, S., Koswara, A., Lumbanbatu, K., 2006. Stratigrafi Gunung Api Daerah Bandung Selatan, Jawa Barat. Indones J. Geosci.,1(2):89–101.

Dam, M,A,C,, Suparan, P., Nossin, J.J., Voskuil, R.P.G.A., 1996. Geomorphologic Development of the Sunda Volcanic Complex , West Java, A Chronology for Geomorphological Developments in the Greater Bandung area, West-Java, Indonesia. (January 1996).

Davis, S,N., and De Wiest. R.J.M., 1966. Hydrogeology. John Wiley, New York.

Harnandi, D. dan Herawan, W., 2009. Pemulihan Air Tanah Berdasarkan Kajian Hidrogeologi di Cekungan Air Tanah Bandung-Soreang. J. Sumber Daya Air, 5(57):43–52.

Hendarmawan, 2002. Unconfined Aquifer System of Volcanics in the Northern Part of Bandung Basin, West Java, Indonesia. J. Geosci., 45(45):1–12.

Hiskiawan, P., 2011. Akuisisi Data VLF-EM Menggunakan Teknik Konvensional dan Teknik Gradio. J. Fis. Himpunan Fis. Indonesia, 11(1):18–22.

http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No._32_ttg_Standar_Baku_Mutu_Kesehatan_Air_Keperluan_Sanitasi,_Kolam_Renang,_Solus_Per_Aqua_.pdf.

Jupri, J. dan Mulyadi, A., 2017. Suburban Zoning of Bandung Raya Area. J. Geografi Gea., 17(2):105–161.

Narulita, I., Djuwansah, M., 2004. Some Rainfall Caracteristics in Bandung Basin. In: Proc. Int. Symp. Geotechnical Hazards: Prevention, Mitigation, and Engineering Response LIPI-Eng Geol Congress CODATA-IAGI. p. 105–18.

Narulita, I., Rahmat, A., dan Maria, R., 2008. Aplikasi Sistem Informasi Geografi untuk Menentukan Daerah Prioritas Rehabilitasi di Cekungan Bandung. Riset Geologi dan Pertambangan, 18(1):23–35.

Suhari, S. and Siebenhüner, M., 1993. Environmental Geology for Land Use and Regional Planning in the Bandung Basin, West Java, Indonesia. J. Southeast Asian Earth Sci., 8(1–4):557–66.

Sundararajan, N., Babu, V.R., Prasad, N.S., and Srinivas, Y.2006., VLFPROS-: A Matlab Code for Processing of VLF-EM Data. Comput. Geosci., 32(10):1806–13.

Yadi, K., Warnana, D.D., Rochman, J.P.G.N, Sutra, N., dan Soemitro, R.A.A., 2017. Interpretasi Filter Fraser dan Karous-Hjelt Pada Data VLF-EM untuk Mengidentifikasi Air Lindi di Area TPA Ngipik. Jurnal geosaintek ITS, 6(2):A650--A654.

Downloads

Published

2021-12-07