Interpretasi Penyebaran Batuan Induk Pada Cekungan Bintuni, Papua Barat Berdasarkan Analisis Data Magnetotelurik dan Gayaberat

Authors

  • Hidayat Hidayat Pusat Survei Geologi
  • Asep Rohiman
  • Marjiyono Marjiyono
  • G.M. Lucki Junursyah
  • Irianto Djaswadi

DOI:

https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v23i4.693

Abstract

Integrasi data magnetotelurik (MT) dan gayaberat satelit digunakan untuk mendelineasi keberadaan batuan induk di bawah permukaan di Cekungan Bintuni. Data MT diperoleh dengan survei darat sebanyak 8 titik pengukuran yang membentang sepanjang 20 km berarah timurlaut-baratdaya. Pengolahan data MT berhasil meningkatkan kualitas data dari rentang 53,17 - 74,53 % ke rentang koherensi 78,57 - 91,12 %. Data MT dengan kualitas baik selanjutnya digunakan untuk melakukan pemodelan bawah permukaan. Data gayaberat diperoleh dari data GGMPlus yang memiliki resolusi spasial sebesar 200 m. Data berupa gravity disturbance kemudian diolah hingga memperoleh anomali Bouguer lengkap. Selanjutnya, anomali Bouguer lengkap ditapis untuk memperoleh sebaran anomali residual. Hasil dari metode gayaberat menunjukkan adanya klosur anomali tinggi dan rendah dengan arah baratlaut -tenggara yang diduga merupakan sumbu antiklin-sinklin di sekitar area yang tersesarkan geser mengiri berarah timurlaut - baratdaya. Geometri struktur geologi berupa antiklin dan sinkin tersebut dikonfirmasi oleh penampang vertikal MT yang sekaligus memetakan keberadaan puncak (top) anomali tahanan jenis rendah yang diperoleh di kedalaman 1.500 - 4.000 m di bawah permukaan. Anomali tahanan jenis rendah ini diduga merupakan respons keberadaan mature black shale Formasi Ainim yang berperan sebagai batuan induk di Cekungan Bintuni. Integrasi metode MT dan gayaberat ini dapat digunakan sebagai alternatif dalam studi regional pada Cekungan Sedimen.
Katakunci: Cekungan Bintuni, gayaberat, GGMPlus, magnetotelurik, struktur geologi.

 

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adão, F., Ritter, O., and Spangenberg, E., 2016. The Electrical Conductivity of Posidonia Black Shales - From Magnetotelluric Exploration to Rock Samples. Geophysical Prospecting, 64(2): 469-488.

Atmawinata, S., Hakim, A.S., dan Pieters, P.E., 1989. Peta Geologi Lembar Ransiki Irian Jaya, Skala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Chevallier, B. and Bordenave, M.L., 1986. Contribution of Geochemistry to the Exploration in the Bintuni Basin, Irian Jaya. Indonesia Petroleum Association, 15th Annual Convention Proceedings, p. 439-460.

Gaucher, E., 1983. Estimation of Sulphide Content of a Potential Orebody from Surface Observations and Its Role in Optimising Exploration Programmes. In Developments in Geophysical Exploration Methods 4: 1-37. Springer, Dordrecht.

Hamilton, W.B., 1979. Tectonics of the Indonesian Region (Vol. 1078). US Government Printing Office.

Henage, L.F., 1993. Mesozoic and Tertiary Tectonics of Irian Jaya: Evidence for Non-rotation of Kepala Burung. Proc. Indon. Petrol. Assoc., 22nd Ann. Conv.: 763-792.

Hidayat, Setiawan, A., Setiawan, J.J.H., Ibrahim, A., Marjiyono, dan Junursyah G.M.L., 2021. Studi Magnetotelurik (MT) untuk Mendelineasi Potensi Regional Gas Serpih Bawah Permukaan Berdasarkan Properti Tahanan Jenis di Cekungan Kutai, Kalimantan Timur. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 22(2): 107-114.

Korja, T., 1990. Magnetotelluric Soundings along the SVEKA Profile in the Central Fennoscandian (Baltic) Shield, Finland. Dept. of Geophysics, Univ. of Oulu, Report, 17.

Loukola-Ruskeeniemi, K., 1989. Early Proterozoic Metamorphosed Black Shales in the Kainuu Schist Belt and in the Outokumpu Region. Geol. Surv. Finl. Spec. Pap., 10: 103–106.

Palacky, G.J., 1988. Resistivity Characteristics of Geologic Targets. Electromagnetic Methods in Applied Geophysics, 1: 52-129.

Patra Nusa Data, PT., 2006. Indonesian Basin Summaries (IBS). Inameta Series, Indonesia Metadata Base.

Rodi, W. and Mackie, R.L., 2001. Nonlinear Conjugate Gradients Algorithm for 2-D Magnetotelluric Inversion. Geophysics, 66(1): 174-187.

Suprianto, A., Priyantari, N., and Cahyono, B.E., 2021. Correlation Between GGMPlus, Topex and BGI Gravity Data in Volcanic Areas of Java Island. Journal of Physics: Conference Series, 1825(1): 012-023). IOP Publishing.

Utomo, W., 2016. Potensi Permian Akhir - Trias Awal Formasi Ainim Sebagai Batuan Induk pada Lapangan Ran, Cekungan Bintuni, Papua Barat. Doctoral dissertation, Universitas Gadjah Mada.

Waples, D.W., 2013. Geochemistry in Petroleum Exploration. Springer Science & Business Media.

Weckmann, U., Jung, A., Branch, T., and Ritter, O., 2007. Comparison of Electrical Conductivity Structures and 2D Magnetic Modelling along Two Profiles Crossing the Beattie Magnetic Anomali, South Africa. South African Journal of Geology, 110(2-3): 449-464.

Downloads

Published

2022-10-18