Anomali Gayaberat Kaitannya dengan Batuan Ofiolit Sebagai Pembawa Mineral Kromit di Daerah Banjarmasin-Kotabaru, Kalimantan Selatan

Authors

  • M Ervan Pusat Survei Geologi
  • Subagio Subagio Badan Riset dan Inovasi Nasional

DOI:

https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v24i1.696

Abstract

Abstrak - Studi geologi telah banyak dilakukan di daerah Kalimantan, khususnya di sepanjang lajur Meratus dan sekitanya Kalimantan Selatan yang terdapat singkapan batuan ofiolit. Pada kompleks batuan ofiolit ini, biasanya ditemukan kromit yang diyakini akan menjadi salah satu komoditi mineral masa depan di Indonesia. Batuan ofiolit mempunyai nilai rapat massa yang relatif tinggi dibandingkan dengan batuan lainnnya. Salah satu metode geofisika yang dapat digunakan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan berdasarkan perbedaan rapat massa adalah metode gayaberat. Pada studi ini akan dilakukan analisis data gayaberat dengan tujuan untuk mendelineasi keberadaan batuan ofiolit yang diduga sebagai pembawa mineral kromit. Pemisahan anomali regional dan residual menggunakan filter moving average dan untuk melihat kondisi bawah permukaan dilakukan pemodelan maju 2 Dimensi. Hasil analisis anomali Bouguer daerah ini menunjukkan pola melingkar membentuk tinggian dan rendahan anomali. Tinggian anomali terbentuk di bagian barat, ke arah timur terbentuk rendahan anomali di daerah Banjarmasin dan sekitarnya. Tinggian anomali juga terbentuk di Tinggian Meratus dan sekitar Pulau Laut hingga Pulau Sebuku. Selain itu, rendahan anomali juga terbentuk di sepanjang pantai tenggara Kalimantan Selatan. Berdasarkan data geologi permukaan, batuan ofiolit yang berdensitas tinggi tersingkap di daerah Tinggian Meratus dan Pulau Laut - Pulau Sebuku, sehingga patut diduga menjadi penyebab terbentuknya tinggian anomali di wilayah tersebut. Hasil analisis kualitatif pola anomali sepanjang lintasan, menunjukkan keberadaan batuan ofiolit seperti ditunjukkan pada data geologi.

Katakunci: Banjarmasin - Kotabaru, kromit, rendahan anomali, singkapan batuan ofiolit, tinggian anomali, Tinggian Meratus.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abdi, M.R., Wianto, T., dan Wahyono, S.C., 2014. Identifikasi Kedalaman dan Kandungan Kromit di Desa Kiram Kecamatan Karang Intan Kabupaten Banjar. Jurnal Fisika FLUX, 11(2): 167-173.

Abidin, H.Z. and Hakim, A.S., 2001. Dismembered Ophiolite Complex in Mt. Kukusan Area, Batulicin District, South Kalimantan: Synthetic Origin ang Economic Important. Publikasi Khusus Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Dobrin, M.B., and Savit, C.H., 1995. Introduction to Geophysical Prospecting, Fouth Edition. McGraw-Hill international Edition, pp.498-632.

Ervan, M. dan Subagio, 2021. Potensi Geologi Daerah Banten dan Sekitarnya Ditinjau Berdasarkan Analisis Data Anomali Gayaberat. Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral, 22(3): 165-175.

Hartono, U., 2001. Ofiolit di Sulawesi, Halmahera, dan Kalimantan, Genesa, Alih Tempat, dan Mineral Ekonomi. Publikasi Khusus Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Heiskanen, W. and Moritz, H., 1966. Physical Geodesy. W.H. Freeman and Company, San Francisco and London, pp.127-133.

Heryanto, R., 2010. Geologi Cekungan Barito Kalimantan. Publikasi Khusus Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, ISBN 978-602-9105-02-8.

Ilhami, A.R., Nurhakim, dan Riswan, 2019. Studi Keterdapatan Bijih Kromit Pada Endapan Laterit di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Jurnal GEOSAPTA, 5(1): 31-36.

Kahar, J., 1997. World Geodetic System 1984 (WGS 84). Jurnal Surveying dan Geodesi,VII(8), VIII(9), IX(10), Jurusan Teknik Geodesi FTSP-ITB.

Lacoste and Romberg, 1989. Instruction Manual Model G & D Gravitymeter, Field Version. L & R Gravitymeter, Inc. Austin, Texas 78759 USA.

Nettleton, L.L, 1940. Geophysical Prospecting for Oil. McGraw-Hill Book Company, Inc., New York and London, pp.11-149.

Padmawidjaja, T. dan Pribadi, D., 1997. Peta Anomali Bouguer Lembar Banjarmasin, Kalimantan, Skala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Pribadi, D. dan Sartono, 1997. Peta Anomali Bouguer Lembar Kotabaru, Kalimantan, Skala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Rustandi, E., Nila, E.S., dan Sanyoto, P., 1986. Peta Geologi Lembar Kotabaru Kalimantan Selatan, Sekala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Sikumbang, N., dan Heryanto, R., 1986. Peta Geologi Lembar Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Sekala 1:250.000. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Subagio dan Padmawidjaja, T, 2013. Pola Anomali Bouguer dan Anomali Magnet dan Kaitannya Dengan Prospek Sumber Daya Mineral dan Energi di Pulau Laut, Pulau Sebuku, dan Selat Sebuku, Kalimantan Selatan. Jurnal Geologi Kelautan, 11(3): 115-130.

Subagio, Turyaman, dan Sunardi, 1997. Penelitian Rinci Gayaberat dan Magnet Lintasan Kandangan-Batulicin, Kalimantan Selatan, Laporan Akhir, Bidang Geofisika Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Subagio, Widijono, B.S, Sudaryono, Turyaman, Xarim, H., dan Amid, 1998. Penelitian Rinci Gayaberat dan Magnet Lintasan Halong-Pamukan, Kalimantan Selatan. Laporan Akhir, Bidang Geofisika Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi, Bandung.

Subagio, Widijono, B.S., dan Sardjono, 2000. Model Kerak Lajur Meratus Berdasarkan Analisis Data Gayaberat dan Magnet, Implikasi Terhadap Potensi Mineral Ekonomi. Seri Geofisika, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi.

Subagio dan Widijono, B.S., 2008. Penyusunan Basis Data Gayaberat Pulau Laut dan Pulau Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Provinsi Kalimantan Selatan. Pusat Survei Geologi, Bandung.

Downloads

Published

2022-11-15 — Updated on 2023-01-03

Versions