Paragenesis Mineral Bijih pada Endapan Epitermal Sulfidasi Tinggi Area Gunung Budheg, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur
DOI:
https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v25i2.772Abstract
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui paragenesis mineral yang membentuk endapan epitermal sulfidasi tinggi. Lokasi penelitian terletak di daerah Gunung Budheg, Kecamatan Campurdarat, Kabupaten Tulungagung, Provinsi Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan antara lain: pengamatan megaskopis pada sampel batuan setangan (hand specimen) dan sampel slab, pengamatan mikroskopi bijih, dan geokimia (FA-AAS). Endapan epitermal sulfidasi tinggi pada area ini dicirikan dengan adanya tekstur vuggy pada zona silisifikasi yang terisi oleh mineral-mineral sulfida dengan tahap paragenesis: tetrahedrit, pirit, kalkopirit, bornit, dan galena, serta kovelit yang terbentuk pada tahap akhir sebagai hasil oksidasi yang berasosisasi dengan hematit. Hasil geokimia pada area ini menunjukkan kadar logam: Au berkisar antara 0,03—2,45 ppm, Ag <0,5—19 ppm, Cu 19—148 ppm, Pb <5—1.520 ppm, dan Zn <5—520 ppm.
Kata kunci: epitermal sulfidasi tinggi, paragenesis mineral, Gunung Budheg, Tulungagung
Downloads
Downloads
Published
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Septyo Uji Pratomo
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Authors who publish articles in Jurnal Geologi dan Sumberdaya Mineral (JGSM.Geologi) agree to the following terms:
- Authors retain copyright of the article and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a CC-BY-NC or The Creative Commons Attribution–ShareAlike License.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgment of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access)