KONDISI TEMPERATUR, WAKTU, DAN ph REAKSI UNTUK MENGOPTIMASI PROSEDUR STANDAR ANALISA PLATINUM DENGAN EKSTRAKSI ATOMIC ABSORPTION SPECTROMETRY

Authors

  • Ronaldo Irzon Pusat Survei Geologi
  • Kurnia Kurnia

DOI:

https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v14i4.78

Abstract

Atomic Absorption Spectrometry (AAS) merupakan salah satu perangkat yang familiar dalam pengujian kadar kimia karena memilik kapabilitas tinggi dengan konsumsi waktu, biaya, dan tenaga yang tidak besar untuk mendapat presisi uji yang cukup baik. Penelitian mengenai optimasi perangkat ini telah banyak dilakukan. Pusat Survei Geologi turut melakukan studi terhadap perangkat ini untuk pengujian logam mulia, salah satunya adalah Platinum (Pt) terhadap contoh geologi. Percobaan ekstraksi Pt menggunakan kelat Amonium Pirolidin Carbamat dan pelarut Metil Isobutil Keton sesuai skema literatur memberikan recovery 14 - 20% yang berarti proses belum baik secara kuantitatif. Tulisan ini mengurai standar prosedur yang sudah ada dan meneliti pengaruh variabel termperatur, waktu, dan pH ekstraksi Pt pada beberapa konsentrasi standar sebelum diperiksakan kandungannya menggunakan AAS. Hasil percobaan menasbihkan bahwa temperatur ekstraksi terbaik adalah pada keadaan kamar, dengan lama reaksi 60 menit antara ion Pt dan APDC. Disimpulkan bahwa kondisi pH 2,0 merupakan tingkat keasaman terbaik. Proses ekstraksi hasil penelitian ini cocok pada Pt dalam matrik yang tidak banyak mengandung logam lainnya seperti dalam air atau pada katalis. Pengukuran dalam matrik berkondisi sebaliknya, seperti pada Saprolit masih memerlukan penelitian lebih lanjut terkait selektifitas APDC terhadap logam berat lain. Prosedur standar ini dapat dikembangkan agar lebih tangguh untuk diterapkan pada laboratorium manapun dan diajukan sebagai standar pengujian Pt di Indonesia


Kata Kunci: Platinum, AAS, standar, ekstraksi, kondisi reaksi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Abu-Surrah, A.S., & Kettunen, M. 2006. Platinum Group Antitumor Chemistry: Design and development of New Anticancer Drugs Complementary to Cisplatin. Current Medicinal Chemistry, v.13: 1337-1357.

Bashour, I.I., & Sayegh, A.H. 2007. Methods of Analysis for Soils of Arid and Semi-arid Regions. Food and Agriculture Organization of the United Nations. Rome

Balcerzak, M. 2002. Sample Digestion Methods for the Determination of Traces of Precious Metals by Spectrometric Techniques. Analytical Sciences, v.18: 737-750

Beaty, R.D., & Kerber, J.D. 1993. Concepts, Instrumentation and Techniques in Atomic Absorption Spectrophotometry. 2nd ed. The Perkin-Elmer Corporation, Norwalk, CT, Amerika Serikat.

Bond, G.C. 2000. Relativistic Phenomena in the Chemistry of the Platinum Group Metals. Effects on Coordination and Chemisorption in Homogenous and Heterogeneous Catalys. Platinum Metals Review, v.44: 146-155.

Borisov, O. V., Coleman, D. M., Kristine A., Oudsema, dan Carter III, R. O. 1997. Determination of Platinum, Palladium, Rhodium and Titanium in Automotive Catalytic Converters Using Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry with Liquid nebulization. Journal of Analalytical and Atomic Spectrometry, v.12: 239-246

Cantle, J.E. 1982. Atomic Absorption Spectrometry. Elsevier Scientific Publishing Company, Amsterdam-Oxford-New York. 440.

Dean, J.A. 1999. Lange's Handbook of Chemistry. 15th ed. McGraw-Hill, Inc., Amerika Serikat

Dubiella-Jackowska, A., Polkowska, Z., & Namieśnik, J. 2007. Platinum Group Elements: A Challenge for Environmental Analytics. Polish Journal of Environmental Study, v.16: 329-345.

Irzon, R., Kurnia, Anggawinata, U.R., Ernawati, & Andriani, S. 2007. Metoda Fire Assay – ICP-MS untuk Identifikasi Unsur Logam Mulia (Au, Pt, dan Pd) di Daerah Lombok Tengah dan Sekitarnya, Nusa Tenggara Barat. Laporan Internal, Pusat Survei Geologi.

Irzon, R., Kurnia, & Siregar, D.A. 2012. Optimasi Metoda AAS dengan Variasi Pelarut, Gas Oksidator dan Faktor Pengenceran Pada Analisa Mg dalam Matriks Pasir Besi. Proceeding Jaringan Kerjasama Ikatan Kimia Indonesia, Yogyakarta - Desember 2012.

Irzon, R., & Kurnia. 2013. Adaptasi SNI 13-3608-1994 Terhadap Pengukuran Contoh Berkadar Besi Tinggi. Proceeding dan Pertemuan Ilmiah Stadardisasi, Mei 2013

Lajunen, L.H.J. & Peramaki, P. 2004. Spectrochemical Analysis by Atomic Absorption and Emision. 2nd ed., Finland. 332.

Siregar, D.A., Kurnia & Irzon, R. 2012. Pengembangan Metode Analisis Zn Terhadap SNI 13-6974-2003 (Analisis Cu,Pb, Zn, Fe, Mn dan Cd Dalam Batuan Sulfida). Proceeding dan Pertemuan Ilmiah Stadardisasi, November 2012

Sracek, O., Choquettea, M., Ge´linasa, P., Lefebvreb, R., Nicholson, & R..V. 2004. Geochemical Characterization of Acid Mine Drainage from a Waste Rock Pile, Mine Doyon, Que´bec, Canada. Journal of Contaminant Hydrology, v.69: 45– 71.

Wilkipedia. (2013) Platiunum. Retrieved March 10th , 2013 from http://en.wikipedia.org/wiki/Platinum_group

Yoon, H., Park, C., Yoon, C., Hong, J., Kim, N., & Han, K. (2004). Quantitative Analysis of Platinum Group Metals Using X-Ray Fluorescence Spectrometry. SME Annual Meeting, Feb. 23-25, Denver, Colorado.

Yoon, H., Yoon, C., Park, C.S., Ko, T., Kim, N.S., & Han, K.H. (2003). Quantitative Analysis of PGM using ICP-MS, ICP-AES, AAS, and XRF. SME Annual Meeting, Feb. 24-27 Cincinnati, Ohio.

Downloads

Published

2013-11-19