Erupsi Semeru 1 Desember 2020: Kronologi Kejadian Aliran Piroklastik, Kondisi Pre-Eruptif, dan Laju Ekstrusi Material Volkanik

Authors

  • Wilfridus F S Banggur Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Kawasan Bandung Cisitu, Jl. Sangkuriang, Dago, Bandung
  • Ratika Benita Nareswari Pusat Riset Kebencanaan Geologi, Kawasan Bandung Cisitu, Jl. Sangkuriang, Dago, Bandung
  • Nazirah Saina Program Magister Teknik Geologi, FITB, Institut Teknologi Bandung, Bandung
  • Astyka Pamumpuni Institut Teknologi Bandung
  • Mirzam Abdurrachman Institut Teknologi Bandung
  • Estu Kriswati Badan Riset dan Inovasi Nasional
  • Liswanto Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
  • Mukdas Sofian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
  • Yadi Yuliandi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
  • Kristianto Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
  • Sofyan Primulyana Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi
  • Idham Andri Kurniawan Institut Teknologi Bandung

DOI:

https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v25i3.796

Abstract

Semeru merupakan gunungapi paling aktif di Jawa dengan tipe erupsi strombolian-vulkanian yang disertai pertumbuhan kubah lava. Erupsi eksplosif Semeru dapat menghasilkan guguran lava pijar dan runtuhan kubah lava yang disertai aliran piroklastik dengan jarak luncur mencapai 5-12 km ke arah selatan (Besuk Kembar dan Besuk Bang) atau tenggara (Besuk Kobokan) dari pusat erupsi. Pada 1 Desember 2020, terjadi aliran piroklastik dengan jarak luncur 11.5 km, yang merupakan jarak luncur terjauh sejak erupsi 2002. Rekonstruksi terhadap kronologi kejadian dan sebaran endapan aliran piroklastik 1 Desember 2020 secara detil dilakukan menggunakan data CCTV, press release, citra satelit, foto drone, portal berita, dan kanal media sosial. Kondisi pre-eruptif jangka pendek dikaji menggunakan citra satelit SAR Sentinel-1, Sentinel-2 dari MIROVA, dan frekuensi kegempaan. Algoritma MODVOLC digunakan untuk mengkaji laju ekstrusi produk material volkanik sebagai gambaran kondisi pre-eruptif jangka panjang. Rekonstruksi kejadian aliran piroklastik menunjukkan bahwa erupsi dimulai dengan guguran lava yang diikuti awan panas dengan beberapa perulangan dan kekuatan yang meningkat. Kondisi pre-eruptif sepanjang tahun 2020 menunjukkan perubahan morfologi bukaan kawah pusat, posisi titik runtuh guguran lava, serta posisi akumulasi material guguran di sekitar puncak yang menyebabkan arah luncuran aliran piroklastik lebih mengarah ke Besuk Kobokan. Sementara itu, peningkatan akumulasi volume dan laju ekstrusi material volkanik mengindikasikan kemungkinan peningkatan jarak luncuran ke depannya.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-08-29