Evaluating The Natural Hydrogen System in Ampana Basin, Central Sulawesi; An Implication for Natural Hydrogen Exploration in Indonesia

Authors

  • Indra Sanjaya Center for Geological Survey, Geological Agency, Ministry of Energy and Mineral Resources
  • Jamal Centre for Geological Survey, Geological Agency, Ministry of Energy and Mineral Resources
  • M.Luthfi Fatturakhman Centre for Geological Survey, Geological Agency, Ministry of Energy and Mineral Resources,
  • Hermansyah Centre for Geological Survey, Geological Agency, Ministry of Energy and Mineral Resources
  • Agus Saiful Arifin Centre for Geological Survey, Geological Agency, Ministry of Energy and Mineral Resources
  • Sigit Maryanto Centre for Geological Survey, Geological Agency, Ministry of Energy and Mineral Resources
  • Hyeong Soo Kim Departemet of Earth and Environment Sciences, Korea University

DOI:

https://doi.org/10.33332/jgsm.geologi.v25i3.896

Abstract

Serpentinisasi dikenal sebagai salah satu proses geologi yang dapat menghasilkan hidrogen alami. Oleh karena itu, daerah dengan distribusi batuan ultramafik yang mengalami serpentinisasi, seperti lengan timur Pulau Sulawesi, menjadi target menarik untuk eksplorasi hidrogen alami. Penelitian yang bertujuan untuk untuk menentukan keberadaan sistem hidrogen alami di Cekungan Ampana ini dimulai dengan melakukan review literatur yang dilanjutkan dengan investigasi lapangan pada rembesan gas yang dianggap mengandung hidrogen. Sejumlah sampel baik batuan maupun gas diambil untuk dilakukan Analisa laboratorium yang mencakup petrografi, ICP-MS, komposisi gas, serta isotopnya untuk membuktikan keberadaan hidrogen alami di daerah penelitian. Disamping itu interpretasi data seismik dan gravity juga dilakukan untuk mengetahui konfigurasi bawah permukaan. Hasil studi ini memberikan gambaran awal mengenai pembentukan, migrasi, dan akumulasi hidrogen alami di Cekungan Ampana yang ditunjukkan oleh kehadiran sistem hidrogen alami yang mencakup keberadaan bukti permukaan berupa rembesan gas di Tanjung Api dan di Pulodalagan. Kehadiran batuan ultramafik dari Ofiolit Sulawesi Timur yang kaya unsur besi, adanya sesar utama yaitu Sesar Balantak yang dapat mengakomodasi perkolasi air tanah ke dalam batuan maupun sebagai jalur migrasi hidrogen, serta keberadaan sedimen pengisi cekungan sebagai media untuk akumulasi hidrogen. Pelajaran yang diperoleh dari sistem hidrogen alami di Cekungan Ampana ini kemudian digunakan untuk menentukan daerah eksplorasi lainnya di Indonesia.

Kata Kunci: Tanjung Api, Hidrogen Alami, Ofiolit Sulawesi Timur, Batuan Ultramafik, Serpentinisasi.

 

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2024-07-31